Bagaimana Mencari dan Memanfaatkan yang Gratis - Tranquillum

Dunia yang diam dan hal-hal di sekitarnya

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Jumat, 17 Maret 2017

Bagaimana Mencari dan Memanfaatkan yang Gratis

Sejujurnya, saya selalu mencari suatu hal yang berbau gratis. Misalnya: nebeng tumpangan, ikut makan dan ditraktir, mencari acara-acara yang free entry tapi bermanfaat, ikut lomba tanpa biaya, dll. Saya sering sekali menemukan hal-hal tersebut.
Sumber: adhipayment.com
Untuk menemukan hal-hal gratis tersebut tidaklah mudah. Tapi bagaimanapun, saya selalu memulainya dengan membangun sebuah hubungan yang baik. Terlebih soal tumpangan dan makan. Mungkin saya harus berkorban terlebih dahulu. Misalnya: waktu. Saya sering menemani teman (tidak banyak) untuk pergi ke suatu tempat.

Kadang saya tidak mendapatkan apapun untuk menemani seorang teman saya. Tidak masalah. Toh membangun hubungan yang baik lebih utama ketimbang mengharapkan makan gratis. Tapi beberapa teman mentraktir saya pula. Saya beruntung. Dan saya katakan, tidak baik menolak rezeki. Anggap ini juga sebagai langkah untuk membangun hubungan yang baik.
Di samping itu, saya sering mencari acara yang gratis. Tentu yang bermanfaat. Salah satunya adalah Talkshow Kepenulisan Buku Anak. Acara ini diselenggarakan oleh sebuah pernerbit dan bekerja sama dengan Perpustakaan Daerah setempat. Tentu saja, acara ini gratis. Bagaimana saya dapat menemukan acara sekeren ini dan gratis? Mungkin pertanyaan itu akan menjawab bagaimana memanfaatkan media sosial seperti twitter dan instagram.
Saya sering pula menemukan lomba-lomba lewat media sosial. Tentu saja lomba yang tidak dipungut biaya alias gratis dan berhadiah. Ah, saya sering menyesali beberapa lomba yang saya lewatkan. Tapi sampai saat ini saya masih memburu itu meski belum sekalipun menyentuh tangga juara.
Saya tidak pernah membandingkan sesuatu yang gratis dengan kualitas. Hal itu hanya membuang waktu saja. Mungkin bagi beberapa orang akan gengsi jika berhadapan dengan kata gratis. Tapi, jika ada yang gratis dan keren, mengapa tidak? Saya selalu ingat satu hal entah siapa yang mengatakannya, yakni: orang pandai sekolahnya pasti gratis. Jujur saya ingin tertawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar