Masa Taman Kanak-kanak (atau mungkin SD kelas satu) adalah masa di mana saya mendapatkan pelajaran Ini Budi (Baca: I-ni Bu-di). Selanjutnya, kalimat itu berkembang dengan menambahkan kata ibu atau bapak. Maka jadilah Ini ibu Budi dan Ini bapak Budi. Demikian itu selalu diulang-ulang oleh Ibu Guru sehingga saya dapat dengan mudah mengucapkannya. Saya kira sudah banyak yang membahas mengapa harus Ini Budi dan seterusnya. Akan tetapi, ada catatan penting yang mungkin terlewat dari pemikiran kita.
via temantakita.com |
Sederhana. Kalimat Ini Budi sama sekali tidak memiliki suku
kata tertutup. Kebetulan atau tidak, mengucapkan kalimat Ini Budi akan jauh lebih mudah dibanding Ini Mawan. Sekali lagi, I-ni
Bu-di sama sekali tidak memiliki suku kata tertutup, yang mana hal ini
berbeda dengan Ma-wan. Suku kata –wan dalam Mawan merupakan suku kata tertutup. Maka, kesimpulan dari kasus
ini, anak akan lebih mudah berlatih membaca dan mengeja dengan Budi dibanding
Mawan.
Lantas bagaimana dengan bapak
yang juga mempunyai suku kata tertutup –pak.
Memang tidak salah bahwa kata Bapak mempunyai
suku kata tertutup. Akan tetapi, kata ini telah familiar di telinga anak-anak.
Mungkin sebagian anak akan menyebut Ayah atau Abi (selain sebutan Bapak). Akan
tetapi, pastilah sebutan Bapak sering
dilontarkan seorang Ibu ketika membahasakan anaknya. Yakni ketika bertemu
seorang bapak-bapak (baca: tetangga). Dengan proses yang demikian, kata Bapak menjadi sangat familiar di telinga
anak. Bahkan, anak-anak sudah cukup fasih mengucapkan kata itu.
Dengan demikian, kata Bapak tidak akan sulit dicerna oleh
anak-anak bila dibandingkan dengan Mawan.
Bisa dikatakan, dalam hal ini anak-anak lebih dekat dengan kata Bapak dibanding kata Mawan.
Seperti itulah, anak-anak mulai
belajar mengenal kata, mengeja, dan membacanya. Ada dua poin penting yang perlu
diperhatikan, yakni kesederhanaan kata dan kedekatan kata itu sendiri dengan
anak-anak.
Jadi, bila ingin dikenal
anak-anak, dekatlah dengan mereka. Dekat sebagaimana telah dilakukan oleh Budi
dan keluarganya.
Tulisan ini bukan murni
pemikiran saya pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar