Kita sudah sering mendengar bahwa tanggal 1 April
diperingati sebagai April Mop (The April Fools’ Day). Anda pasti setuju
bahwa apa yang paling tampak dari perayaan ini adalah sebuah kebohongan.
Terserah Anda mau mendefinisikan kebohongan itu sebagai candaan, hinaan, atau apapun.
Akan tetapi, kita tahu selama ini banyak yang berdebat mengenai perayaan
April Mop. Ada yang bilang bahwa sejarah April Mop berkaitan dengan sebuah
tragedi pembantaian. Ada yang bilang lainnya. Pada intinya, banyak orang yang
menolak merayakannya, bahkan juga menolak perayaan kebohongan.
Sumber: http://blog.dictionary.com/fool/ |
Lalu di manakah posisi saya? Saya akan mengatakan bahwa
saya lebih memilih ikut merayakan kebohongan. Tentu dengan cara saya sendiri. Bagaimana?
Kira-kira seperti ini.
Saya yakin bahwa kebohongan telah menempel pada tubuh
kita. Entah berapa lama. Selama ini, saya (mungkin juga Anda) lebih sering mengingkari kebohongan
yang dilakukan diri sendiri daripada mengakuinya. Kebohongan itu masih tidak
dapat diterima sebagai bagian dari diri. Maka, setiap saat, ketika kebohongan
itu hadir, sebisa mungkin tubuh akan terbawa untuk menghindarinya. Ketika
kebohongan itu kita lakukan, nurani tak pernah menyebut bahwa itu memang diri
kita. Ya, tidak mengakui bahwa kita telah melakukan kebohongan. Atau, bisa jadi
kita telah menganggap bahwa kebohongan yang kita lakukan adalah benar.
Maka mungkin inilah pentingnya April Mop. Sebuah perayaan
besar akan kebohongan. Bahwasanya, pada hari ini adalah hari di mana diri ini akan
mengakui sekian banyak kebohongan (mungkin selama setahun ke belakang).
Langkah ini diibaratkan sebagai sebuah permintaan maaf atas topeng busuk yang
melekat pada diri. Minimal mengakulah kepada diri sendiri bahwa manusia yang
satu ini memang penuh dusta.
Ya, sesingkat itu saja mungkin. Saya tidak tahu apakah
besok saya masih bisa mengakui semua kebohongan itu (lagi). Akan tetapi, pada
kesempatan ini, setidaknya saya belajar bahwa kebohongan adalah suatu hal yang
juga harus kita ambil pelajaran darinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar